Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Beasiswa Bazma Pertamina

INILAH SAYA BAGI KELUARGA DAN KONTRIBUSI YANG TELAH, SEDANG, DAN AKAN SAYA BERIKAN   UNTUK INDONESIA Ja'far Shodiq, itulah nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya tercinta. Dengan memberikan nama yang baik, pastinya orang tua   berharap agar anaknya kelak dapat bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya, juga Agama, Nusa dan Bangsa. Dilahirkan sebagai anak ke dua dari tiga bersaudara, Bantul 29 juli 1998. Saya tinggal di sebuah desa yang berlatar belakang lingkungan pesantren. Hal itu sangat mendukung dalam menanamkan budi perkerti yang baik. Karena mirisnya melihat perkembangan zaman sekarang, menurunnya moral masyarakat dikarenakan pegaulan sosial yang tidak terkontrol. Salah satu wujud membahagiakan orang tua ialah dengan berusaha mendapatkan prestasi akademik maupun non akademik. Semenjak Sekolah Dasar hingga Madrasah Aliyah/SMA, dengan do'a dan usaha, membuat saya mendapat berbagai prestasi. Nama terpampang tidak jauh dari tiga besar. Kejuaraan dalam berbaga...

Air Mata

Sumbermu dari hati yang murni Kapan pun kau bisa datang Dikala sedih maupun senang Aku pun tak akan larang Bahkan aku rindu kau datang Mengalirlah.. Lunakkan hatiku.. Bersihkan mataku.. Basahi pipiku..

Antara 'dia' dan 'Dia'

Oleh: ja'far shodiq ada fi'il ada fa'il ada hidup ada cinta cinta berfa'il diriku sementara dia adalah maf'ul bihnya tatsniyah dan jama' bukanlah cintaku mufrodlah cintaku hanya satu hanya pada dia kalau di ilmu nahwu dia masuk isim ma'rifat sifatnya bukan umum melainkan khusus pada dia ketika ajnabi bersamanya ia selalu taat menunduk sama dengan مََرَرْتُ بِزَيْدٍ zaid tertunduk bila ba' bersamanya tapi bila mahrom berada ia selalu tegak di atas sama halnya mabninya اَنْتَ fathah selalu di atas تَ cantik adalah na'atnya bidadari adalah badalnya sholihah adalah taukidnya cahaya sebagai 'athofnya ku selalu memikirkan dia tapi belum tentu dia memikirkanku muncul kalimat istifham dalam diriku kenapa ku memikirkan dia? apakah di zaman khal dia juga memikirkanku apakah di zaman istiqbal dia akan bersamaku لَم يَضْرِبْ ب bagai diriku diam tak berutik termatikan oleh huruf لَم ku sadari ku tak mau tertip...

Hujan #part2

Dulu.. Ku tak malu menjumpaimu tanpa baju Aku pun tak ragu, Keluar rumah tanpa sepengetahuan ibu. Bersiap melawan dingin, Karena lupa waktu akhirnya menggigil. Menari riang gembira, Bersama kawan penuh bahagia. Lalu pulang, menyiapkan mental. Menghadapi ibu marah, Melihatku berlumuran tanah basah.

Hujan #part1

Ada yang rindu padamu hujan Bunga layu yang menunggu disiram Genting rumah yang menanti dipukul Tanah kering yang merindu diguyur Terima kasih hujan Hari ini kau datang Menetes dari ujung talang Mengalir bersama kenangan